Cerita cinta kali ini adalah berdasarkan kisah nyata yang benar-benar dialami seorang yang berasal dari jawa jarat. Sebut saja namanya Dodi. Dodi adalah seorang anak dari keluarga kaya, bisa dikatakan apa yang dimintanya akan diberikan oleh sang keluarga.
Yuk kita baca cerita cinta yang berjudul aku seorang lelaki ini...
Cerita cinta | Kisah nyata - Aku seorang lelaki
Ketika mentari bersinar begitu cerah menerangi seluruh semesta dengan senyumnya. Terduduk seorang lelaki yang bernama Dodi dengan sebuah gitar di tangan kanannya...
Sebuah lagu dinyanyikan olehnya, burung-burung pun berhenti berkicau, menikmati merdunya suara dodi. Hanya kebahagiaan yang terpancar dari wajah dodi, tak ada sedikitpun rona sedih yang ia perlihatkan.
Dodi adalah anak yang baik dan juga memiliki wajah yang tampan. Tak heran banyak wanita yang mengejarnya di sekolah. Tapi dodi tetap tak ingin pacaran dahulu karena nasehat orang tuanya yang menyarankan agar sekolah serius dahulu jangan pacaran, karena akan mangganggu sekolah.
Beberapa tahun berlalu, tapi dodi tetap belum menemukan pasangan hidupnya. Ketika itu umur dodi adalah sekitar 35 tahun. Sang keluarga pun mulai resah, karena dodi adalah anak bungsu pada keluarga itu sehingga mereka menaruh perhatian lebih pada dodi. Keluarga dodi sempat bingung terhadap kelakuan anaknya ini, apakah dodi normal?.
Bagaikan tak bersalah dodi tak menanggapi apa yang dipikirkan keluarganya ini, ia hanya tersenyum ketika keluarganya mempertanyakan tentang pacar atau calon istrinya kelak.
Mungkin kesabaran keluarga ada batasnya, ditambah lagi dengan adanya gunjingan warga yang mengatakan bahwa dodi adalah pecinta sesama jenis, membuat keluarga memaksa kehendaknya pada dodi. Ketika dodi baru pulang dari kerjanya, ia mengambil secangkir air putih dan melihat seorang gadis cantik sedang duduk di ruangan tamu rumahnya. Dengan penasaran ia lalu bertanya pada ibunya siapa gadis itu?. Tapi ibunya tidak menjawab dan hanya tersenyum sambil menarik tangan dodi ke tempat gadis itu.
Akhirnya dodi mengerti bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang gadis pilihan keluarga. Tapi tidak ada rona kekecewaan ketika ia berkenalan dan berbincang dengan gadis itu, hanya tawa dan senyum manis di wajahnya.
Esok hari ketika rintik hujan turun membasahi bumi yang mulai mengering, ibu dodi bergegas menuju ke kamar dodi karena gadis calon menantunya telah menunggu di ruang tamu. Tapi ibu dodi sangat terkejut ketika melihat dodi tidak di kamarnya, dan hanya melihat sebuah kertas putih yang bertuliskan "maafin saya ibu, tapi saya tidak ingin dijodohkan...maafin saya...". Membaca tulisan dari dodi tersebut, ibu dodi langsung terbaring seakan darahnya berhenti mengalir di dalam tubuhnya.
Tiga puluh tahun kemudian, yaitu tepat tahun 2009. Pagi itu seperti biasa, anak saudara saya akan pergi ke sekolah. Anak saudara saya ini biasanya dijemput oleh seorang bapak-bapak yang menggunakan becak. Tak ada keganjilan ketika anak saudara saya ini berangkat. Tapi ketika diperjalanan, tiba-tiba becak yang ditumpangi oleh saudara saya dan anaknya ini dihentikan oleh sebuah mobil mewah. Tentu saja mereka sangat terkejut, tapi saudara saya mencoba untuk tetap tenang.
Tiba-tiba seorang wanita keluar dari mobil itu dan langsung menuju becak yang ditumpangi oleh saudara saya dan lalu bertanya. "Maaf apa ibu melihat tukang becak ini?", kata wanita itu. Saudara saya lalu menjawab, "hmmm...maksudnya mang nju"?. "Ou bukan nju...namanya dodi", balas wanita itu lagi. "Dodi?...siapa itu?", tanya saudara saya bingung.
Wanita itu lalu menjawab, "dodi itu adik saya, saya mendapat kabar bahwa ia menjadi tukang becak di sekitar sini, bukannya tadi dia yang mengendarai becak ini, kemana dia?".
Saudara saya terdiam bingung seakan tak percaya dengan kejadian ini, tukang becak yang menjadi langganannya adalah seorang yang kaya!, tapi sangat aneh kenapa dia lebih memilih menjadi tukang becak?.
"Apa mang nju itu nama aslinya dodi?", tanya saudara saya. "Iya...nama aslinya dodi, sebenarnya hidup dodi sangat terpenuhi, ntah mengapa ia kabur dan lebih memilih hidup seperti ini", jawab wanita itu. "Kabur?...maksudnya?", tanya saudara saya bingung.
Wanita itu terdiam sejenak dan kemudian dan menjawab, "awalnya dodi adalah anak yang riang, dan suka bergaul. Tapi kami bingung kenapa dia tidak memiliki pacar dan belum juga nikah sampai usianya 35 tahun. Keluarga bingung dan mengira dodi memiliki kelainan, akhirnya keluarga berniat menjodohkannya dengan seorang gadis, tapi baru satu hari kami menjodohkannya, ia langsung kabur dari rumah tanpa kabar. Dan sudah seringkali saya bertemu dengan dia disini, tapi ketika saya ingin mengajaknya pulang, ia langsung lari menjauh dari saya. Saya bingung apa yang ia mau!", kata wanita itu.
Tak ada satu kata yang mampu diucapkan oleh saudara saya selain hanya terdiam dan bingung seribu kata. Ia pun teringat sosok tua mang nju yang memiliki nama asli dodi ini, sampai saat ini dodi belum menikah dan lebih memilih mengayuh sebuah becak tua miliknya untuk mendapatkan lembaran uang ketimbang melanjutkan usaha milik keluarga.
Apa maksud dodi sebenarnya?, apa yang diinginkan dodi sebenarnya?. Hanya dodi yang bisa menjawabnya dengan sebuah kata sederhana "Aku seorang lelaki!".
Cerita ini saya ambil dari: